Tingkat kesulitan pemeliharaan di LL (1-5): 1 = Gampang, 5 = Sulit |
1 |
N. tomoriana pada kebun kami.
Habitat asli dari N. tomoriana adalah di teluk Tomori di Sulawesi. Habitatnya terletak pada ketinggian 0-400 meter diatas permukaan laut. N. tomoriana dikenal sebagai Kantong Semar Low Land yang cantik dan tidak rewel. Sangat jarang sekali kantong dari Kantong Semar Low Land mempunyai warna segelap warna kantong N. tomoriana.
Di alam, N. tomoriana sudah di klsifikasikan dalam IUCN Red List, sebagai species Kantong Semar yang terancam kepunahan. Hal itu terjadi karena intensifnya kegiatan pertambangan minyak bumi di teluk tersebut, yang tidak hanya merusak kawasan darat tapi juga kawasan laut [1][2]. Saat ini, mungkin sudah sulit untuk menemukan N. tomoriana di habitatnya.
Untuk soal perawatan N. tomoriana di area kultivasi adalah sama sekali tidak sulit. Bahkan hobiis Kantong Semar pemula pun dapat dengan baik memelihara Kantong Semar yang cantik ini tanpa kesulitan.
Di alam, N. tomoriana sudah di klsifikasikan dalam IUCN Red List, sebagai species Kantong Semar yang terancam kepunahan. Hal itu terjadi karena intensifnya kegiatan pertambangan minyak bumi di teluk tersebut, yang tidak hanya merusak kawasan darat tapi juga kawasan laut [1][2]. Saat ini, mungkin sudah sulit untuk menemukan N. tomoriana di habitatnya.
Untuk soal perawatan N. tomoriana di area kultivasi adalah sama sekali tidak sulit. Bahkan hobiis Kantong Semar pemula pun dapat dengan baik memelihara Kantong Semar yang cantik ini tanpa kesulitan.
Penyinaran sinar matahari fullsun selama minimal 8 jam perhari mutlak diperlukan untuk memaksimalkan warna kantong dari N. tomoriana, sehingga didapatkan warna kantong yang segelap mungkin. Bibir kantong (Peristome) pada saat awal kantong membuka berwarna kekuningan, tapi kemudian akan berwarna kemerahan, seiring dengan lamanya intensitas penyinaran cahaya mataharinya.
Menurut BKPRS (Balai Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi), tipikal keasaman (pH) tanah di Sulawesi adalah antara 5.0 hingga 6.5, sehingga penggunaan media standard kami untuk menanam N. tomoriana, yaitu campuran antara cocopeat dan cocochip, adalah sangat baik sekali, kerena cocopeat dan cocochip mempunyai pH yang serupa dengan keasaman tanah di Sulawesi tersebut.
Kami melihat bahwa N. tomoriana lumayan toleran terhadap kondisi kekeringan hingga beberapa hari, walaupun begitu kami tetap menyarankan pembaca agar tetap melakukan penyiraman sebanyak dua kali sehari hingga media tanam menjadi becek.
Kami melihat bahwa N. tomoriana lumayan toleran terhadap kondisi kekeringan hingga beberapa hari, walaupun begitu kami tetap menyarankan pembaca agar tetap melakukan penyiraman sebanyak dua kali sehari hingga media tanam menjadi becek.
Mari kita dukung upaya pelestarian N. tomoriana dengan membudidayakannya.
Selamat berkebun,
,
Rujukan: Nepenthes tomoriana
TUNYEAR5TJC9
No comments:
Post a Comment