| Dasar penulisan artikel ini, adalah |
| 1) Studi literatur. |
Jawaban apakah yang akan anda berikan jika anda di tanya "Bagaimanakah cara Kantong Semar menjebak mangsanya ?". Banyak dari anda mungkin akan dapat dengan cepat menjawab, "Dengan menggunakan nektar", "Dengan menggunakan bibir kantong yang licin." dan sebagainya (Mau tahu lebih lanjut ?, klik di sini). Tapi seberapa banyakkah diantara anda yang akan menjawab, "Dengan mengeluarkan aroma bunga dari kantongnya." ?.
Di Giusto. B. et al, melakukan penelitian mengenai hal itu pada tahun 2010.
Pertama-tama, Di Giusto melakukan pengamatan terhadap kantong atas dan kantong bawah dari N. rafflesiana di habitatnya. Dia mencatat bahwa kantong atas dari N. rafflesiana lebih banyak menangkap serangga-serangga terbang. Sedangkan kantong bawahnya hanya khusus menangkap semut.
Kantong atas N. rafflesiana.
(Sumber)
Kemudian, Di Guisto melakukan percobaan dengan merundukan kantong atas N. rafflesiana di permukaan tanah sejajar dengan kantong bawahnya. Hasilnya adalah, serangga-serangga terbang yang sama masih mengunjungi kantong atas tersebut walaupun kantong atas tersebut sudah diletakan berdampingan dengan kantong bawahnya.
Dengan percobaan itu, Di Giusto ingin menunjukan bahwa walaupun kantong bawah N. rafflesiana jauh lebih berwarna-warni daripada kantong atasnya, serangga-serangga terbang tersebut tetap memilih untuk mengunjungi kantong atas N. rafflesiana tersebut. Hal ini menunjukan bahwa serangga-serangga terbang tersebut tertarik
dengan "sesuatu yang lain", yang secara khusus dikeluarkan oleh kantong
atas itu, diluar ketertarikan serangga akan warna kantong. Pertanyaannya, apakah "sesuatu yang lain" itu ?.
Sesuai dengan pengamatan Di Giusto diawal, bahwa kantong atas N. rafflesiana lebih banyak dikunjungi oleh serangga terbang daripada kantong bawahnya. Serangga-serangga terbang itu adalah lalat, nyamuk, kupu-kupu, kumbang dan lebah. Lebih jauh, Di Giusto mengamati bahwa serangga-serangga terbang tersebut adalah serangga-serangga yang umum mengunjungi bunga-bunga yang sedang mekar untuk melakukan penyerbukan atau mencari nektar. Lalu mengapa serangga-serangga terbang tersebut tertarik untuk mengunjungi kantong atas N. rafflesiana ?. Di Giusto mempunyai hipothesis bahwa Kantong Semar mampu mengeluarkan
aroma bunga dari kantongnya untuk menjebak mangsanya.
Kupu-kupu yang mengunjungi kantong atas N. rafflesiana.
(Sumber)
Pengamatan Di Giusto tersebut, juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Moran, J.A., pada tahun 1996. Moran melaporkan bahwa memang kantong atas dari N. rafflesiana
lebih banyak menangkap serangga-serangga terbang daripada kantong
bawahnya. Walaupun Moran tidak menggarisbawahi bahwa serangga-serangga
terbang tersebut merupakan serangga-serangga terbang yang umum
mengunjungi bunga yang sedang mekar.
Untuk membuktikan hipothesisnya, Di Giusto mengumpulkan aroma dari kantong atas N. rafflesiana dengan menggunakan adsorption-desorption technique. Yaitu dengan membungkus kantong atas tersebut dengan plastik yang tidak berbau, di mana kemudian didalam plastik itu dialirkan aliran udara, lalu aliran udara tersebut disaring dengan filter. Zat-zat kimia volatil (Zat kimia yang mudah menguap) yang terkumpul di filter itu, kemudian dikirimkan ke laboratorium kimia di Perancis.
Hasilnya, didalam zat-zat kimia volatil tersebut didapatkan asam lemak-asam lemak dan juga benzena dan terpena yang biasa dikuluarkan oleh bunga-bunga yang sedang mekar. Di temukan juga zat-zat langka yang berbau manis dan berbau seperti gula.
Dilaporkan juga oleh laboratoriun di Perancis tersebut, bahwa kantong bawah dari N. rafflesiana tidak atau sedikit sekali mengeluarkan zat benzena dan terpena tersebut.
Kantong atas N. rafflesiana yang penuh berisi serangga-serangga terbang.
(Sumber)
Jujur saja, kami belum pernah mencium aroma kantong atas dari N. rafflesiana di kebun kami. Mungkin setelah ini, kami akan melakukannya. Kami hanya berharap, bahwa kami tidak akan mencium bau busuk, hahaha ☺
Selamat berkebun,
,
No comments:
Post a Comment