Wednesday, January 30, 2013

Sistem penamaan ilmiah Kantong Semar.

Dasar penulisan artikel ini, adalah
1) Studi literatur.
2) Sharing pengalaman pribadi.

1) Nepenthes adnata
2) Nepenthes (gracilis x mirabilis)
3) Nepenthes (ventricosa x boschiana)
4) Nepenthes x hookeriana
5) Nepenthes Red Leopard
6) Nepenthes 'effulgent koto'


Jika melihat penamaan Kantong Semar diatas, mungkin kita akan bertanya-tanya tentang bagaimana aturan penamaan tersebut.

Penamaan ilmiah Kantong Semar dibagi menjadi dua bagian, penamaan ilmiah species dan penamaan ilmiah hibrida. Pada contoh diatas, poin 1 adalah penamaan species dan poin 2, 3, 4, 5, 6 adalah penamaan hibrida.

Berikut ini adalah penjelasannya

A) Penamaan species 
Seperti halnya makhluk hidup lainnya di dunia ini, Kantong Semar pun dinamai secara ilmiah dengan menggunakan aturan Binomial nomenclature. Aturan ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan bernama Carl Linnaeus pada tahun 1753.

Secara singkat, aturan penamaan ilmiah untuk species adalah sebagai berikut.
- Terdiri dari dua kata.
- Kata pertama diawali dengan huruf kapital dan kata kedua diawali dengan huruf kecil.
- Ditulis secara cetak miring

Contohnya adalah nomor 1 diatas

Penyingkatan penulisan nama ilmiah species diperbolehkan, dengan cara menulis huruf kapital kata pertama, dikuti dengan tanda titik dan dilanjutkan langsung dengan kata kedua.
Misalnya Nepenthes adnata pada poin 1 diatas, boleh disingkat menjadi N. adnata.

B) Penamaan hibrida
Penamaan ilmiah hibrida dibagi menjadi dua, yaitu hibrida alam dan hibrida buatan manusia.

B.1) Hibrida alam
Penulisan hibrida alam selalu urut abjad. Contoh pada nomor 2 diatas adalah contoh penulisan hibrida alam. Huruf 'g' pada kata gracilis urutannya lebih dulu daripada huruf 'm' pada kata mirabilis, sehingga untuk hibrida alam, penulisan yang tepat adalah Nepenthes (gracilis x mirabilis).
Penulisan hibrida alam tetap perlu cetak miring dan penyingkatan tetap diperbolehkan, contoh Nepenthes (gracilis x mirabilis) boleh ditulis sebagai N. (gracilis x mirabilis).

B.2) Hibrida buatan manusia
Hibrida buatan manusia dibagi lagi menjadi dua yaitu hibrida biasa dan kultivar.

B.2.1) Hibrida biasa
Yang dimaksud dengan hibrida biasa adalah semua anak dari hasil persilangan kedua induknya. Misal pada contoh nomor 3, Nepenthes (ventricosa x boschiana).

Pada hibrida biasa, sesuai prinsip genetika, maka masing-masing anak dari hasil persilangan N. ventricosa dan N. boschiana pada contoh nomor 3 tersebut, bisa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Pada hibrida biasa, pemilihan karakteristik tertentu tidak diutamakan dan semua anak hasil persilangan N. ventricosa dan N. boschiana tersebut, bisa disebut sebagai N. (ventricosa x boschiana).

Penamaan hibrida biasa tidak seperti penamaan hibrida alam yang harus urut abjad. Tetapi penamaan hibrida biasa, mengikuti aturan induk betina ditulis lebih dahulu daripada induk jantan. Sehingga pada contoh nomor 3 diatas, kita mengetahui bahwa N. ventricosa adalah induk betinanya dan N. boschiana adalah induk jantannya.

B.2.2) Kultivar
Berbeda dengan hibrida biasa, yang disebut kultivar adalah pemilihan indufidu tertentu dari sekian banyak anak dari hasil perkawinan kedua induknya. Pemilihan indifidu tertentu tersebut didasari oleh keunikan karakteristik tertentu dari indifidu tersebut dibandingan dengan saudara-saudaranya yang lain dari hasil perkawinan kedua induknya.

Contoh pada nomor 5, Nepenthes Red Leopard. Nepenthes Red Leopard adalah hasil perkawinan antara N. maxima dan N. ventricosa, tapi tidak semua anak dari N. (maxima x ventricosa) bisa disebut Nepenthes Red Leopard, karena Nepenthes Red Leopard adalah kultivar.

Penulisan nama kultivar diperbolehkan menggunakan bahasa non latin dan boleh menggunakan kata-kata sehari-hari. Penulisan nama kultivar tidak boleh di cetak miring dan tetap boleh disingkat.
Contoh, Nepenthes Red Leopard boleh disingkat menjadi N. Red Leopard.

Lalu apa gunanya tanda petik tunggal (' ') pada contoh nomor 6, Nepenthes 'effulgent koto' ?. Tanda petik tersebut menjelaskan bahwa sebuah kultivar telah didaftarkan ke International Carnivorous Plant Society sebagai pendata tanaman karnivora dunia.

Catatan:
Hibrida biasa kadang-kadang mempunyai nama singkat, seperti pada contoh nomor 4, Nepenthes x hookeriana. Nepenthes x hookeriana adalah hasil perkawinan antara N. ampullaria dan N. rafflesiana.

Berbeda dgn kultivar, N. x hookeriana juga tidak memperhatikan pemilihan karakteristik tertentu yang mungkin dimiliki oleh anak-anak hasil persilangan N. (ampullaria x rafflesiana). Dengan kata lain, semua anak N. (ampullaria x rafflesiana) bisa dinamakan N. x hookeriana.

Sistim penamaan hibrida singkat ini sudah mulai ditinggalkan sejak tahun 1959, walaupun untuk beberapa hibrida masih dilestarikan namanya. Sesudah tahun 1959, penamaan hibrida biasa selain kultivar, hanya mengikuti contoh nomor 3 diatas.

Cara penulisannya adalah dengan menambahkan huruf 'x' setelah kata Nepenthes, baru kemudian menuliskan nama hibridanya. Nama hibrida harus dalam bahasa latin. Penulisan harus cetak miring dan boleh disingkat.

Selamat berkebun,

Edwin Dwianto - 08123254373, Online Nepenthes store

Rujukan: Cultivar names, terraforums.com, Hybrid name, List of Nepenthes cultivars, ICPS

1 comment: