Thursday, February 21, 2013

Cara Kantong Semar menjebak mangsa

Dasar penulisan artikel ini, adalah
1) Studi literatur.
2) Sharing pengalaman pribadi.

Seperti yang sudah kita ketahui, Kantong Semar adalah tanaman karnivora, yang artinya, Kantong Semar mampu untuk menjebak dan menangkap mangsanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Untuk menjebak dan menangkap mangsanya, Kantong Semar membentuk kantong pada ujung daunnya. Kantong ini sendiri sebetulnya adalah modifikasi dari daun sebagai bentuk adaptasi tanaman Kantong Semar yang hidup pada habitat yang minim nutrisi.

Tapi bagaimanakah tepatnya, sebuah kantong pada tanaman Kantong Semar dapat menjebak dan menangkap mangsa ?. Dengan cara-cara inilah, tanaman Kantong Semar menjebak mangsanya:

1) Warna yang cerah dan memancarkan cahaya biru
Kantong dari tanaman Kantong Semar sering berwarna cerah dan berwarna-warni (Bukankah karena itu kita tertarik untuk memelihara Kantong Semar sebagai tanaman hias ?).

Warna-warni yang cerah ini bukan cuma sekedar pajangan bagi tanaman Kantong Semar.. Sama halnya dengan bunga yang mempunyai warna-warni yang cerah untuk menarik serangga untuk menyerbuki bunga itu, warna-warni yang cerah pada kantong tanaman Kantong Semar pun berfungsi sama, yaitu untuk menarik serangga. Bedanya, serangga tersebut ditarik untuk dimangsa.

Pada studi terkini (Dipublikasikan 2013) di India oleh Dr Sabulal Baby, terungkap bahwa bibir kantong N. khasiana mampu memancarkan cahaya biru ketika diuji dengan lampu UV. Dr. Baby mengatakan, bahwa walaupun cahaya tersebut tidak kasat mata manusia, kebanyakan dari serangga dapat melihat cahaya biru tersebut. Cahaya biru tersebut juga berfungsi sebagai sarana "berburu" di malam hari bagi si Kantong Semar.

Bibir Nepenthes khasiana yang bercahaya
Bibir kantong N. khasiana yang memancarkan cahaya biru saat diuji dengan cahaya UV.

2) Kelenjar nectar
Serangga yang mendekat karena tertarik dengan warna-warni kantong pada tanaman Kantong Semar, akan kemudian dipikat lebih lanjut dengan kelenjar nectar. Kelenjar nectar ini akan memproduksi cairan yang kaya akan gula untuk menarik serangga.

Menurut J. S. Hepburn, kelenjar nektar ini bisa terletak di dinding luar kantong, tepian bagian dalam peristome (Bibir kantung) dan yang paling banyak adalah pada bagian bawah tutup kantong.

Tetesan nectar pada Kantong Semar
 Kelenjar nectar yang sedang aktif mengeluarkan nectar pada suatu hibrida Kantong Semar.
Nectar yang disekresikan, tampak seperti embun pada bagian bawah tutup kantong.
(Sumber)


TIPS: Jadi ingat, jika anda ingin memberi makan Kantung Semar anda, berilah dia makan hanya dengan serangga yang tertarik dengan yang manis-manis, misal semut.

3) Peristome yang licin
Peristome atau bibir kantung pada tanaman Kantong Semar adalah senjata penjebak berikutnya. Peristome ini biasa mempunyai struktur seperti jalur-jalur sempit yang mengarah ke tengah mulut kantung, dari semua arah.

Peristome ini kemudian dibasahi oleh cairan nectar dari tepian bagian dalam peristome atau oleh air, sehingga tercipta sebuah lapisan tipis cairan pada permukaan peristome tersebut. Tujuannya, adalah supaya serangga yang hinggap pada peristome tersebut kehilangan pijakan dan tergelincir kedalam kantong. Hanya pada saat basah sajalah, peristome tersebut licin bagi serangga, demikian kata H. F. Bohn.

Jalur-jalur sempit pada bibir kantong tersebut berfungsi sepagai jalur-jalur kapiler untuk menahan cairan tetap membasahi peristome. Kapiler adalah kemampuan sebuah cairan untuk bergerak melalui jalur-jalur sempit dan tinggal pada jalur tersebut. Contoh: pergerakan air pada serat-serat baju, dan pergerakan air pada phloem (Pembuluh tapis pada sistim transportasi tanaman).

Tapi tidak semua serangga mempan terhadap jebakan peristome. Hanya serangga dengan struktur kaki yang menggunakan bantalan tempel (adhesive pads) yang bisa tergelincir saat memijak peristome, contohnya semut. Tetapi serangga dengan struktur kaki yang menggunakan cakar, kebal terhadap jebakan peristome ini, contohnya laba-laba.

Nepenthes (thorelii x spathulata)
Jalur-jalur sempit yang mengarah ke tengah mulut kantong dari semua arah, 
pada peristome N. (trorelii x spathulata).

4) Lapisan lilin pada dinding bagian dalam kantong 
Serangga yang sudah tergelincir ke dalam kantong tidak akan bisa merangkak keluar karena adanya lapisan lilin pada dindidng bagian dalam kantong. Lapisan lilin ini dibentuk oleh kristal-kristal lilin yang melapisi dinding bagian dalam kantong. Menurut Knoll, kristal-kristal lilin ini dapat mengelupas karena berat tubuh serangga itu sendiri pada saat memijak dinding bagian dalam kantong dalam usahanya untuk menyelamatkan diri. Masih menurut Knoll, bukan hanya mengelupas, lapisan lilin tersebut juga menempel pada kaki serangga tersebut, hingga kaki serangga tersebut kehilangan daya cengkeramnya pada dinding kantong. Lapisan lilin ini biasanya juga terdapat pada bagian bawah tutup kantong.

Tetapi menurut H. F. Bohn, lapisan lilin itu tidak terlalu penting dalam keseluruhan proses penjebakan mangsa Kantong Semar. Jadi misalnya sebuah Kantong Semar tidak memiliki lapisan lilin tersebut (Contoh N. ampullaria, N. bicalcarata & N. ventricosa), Kantong Semar itu tetap dapat dengan sukses menjebak mangsanya.

Waxy zone pada Kantong Semar
Ilustrasi tentang lokasi zona berlilin (Waxy Zone) pada dinding bagian dalam, bagian atas kantong.

5) Cairan kantong
Kantong pada tanaman Kantung Semar memproduksi cairan pencerna yang bisa berbentuk seperti air maupun berbentuk seperti sirup dan digunakan untuk menenggelamkan mangsa. Penelitian V. Bonhomme et al menunjukan bahwa cairan kantong tersebut bersifat kental dan elastis (viscoelastic), yang memegang peranan penting dalam penangkapan mangsa. Masih menurut V. Bonhomme, kekentalan dan keelastisan cairan kantong tersebut masih sangat cukup efektif dalam menangkap mangsa walaupun cairan kantong sudah sangat diencerkan akibat hujan atau karena pengaruh habitat Kantong Semar yang basah dan lembab.

Bahkan menurut G. Raj et al, cairan Kantong Semar menganduk sekresi narkotic yang berfungsi untuk membius serangga yang terjebak, sehingga lebih mengecilkan lagi kemungkinan serangga tersebut lolos setelah jatuh ke dalam kantong.

Berikut ini adalah beberapa video sebagai ilustrasi tentang keefektifan cairan viscoelastic dari N. rafflesiana (Sumber Video).

Lalat biru (Calliphora vomitoria) dapat terbang kembali saat jatuh di air 
pada posisi ventral (kaki dahulu)

Hal yang sama juga terjadi pada saat lalat dijatuhkan pada posisi dorsal (Sayap dahulu).

Tetapi keviscoelastisan cairan kantung N. rafflesiana mencegah lalat untuk dapat terbang kembali,
baik pada kasus posisi jatuh ventral, ataupun...

...posisi jatuh dorsal.
(Semua video diatas direkam pada 500 frame/s)

6) Update (Sept'13): Kantong yang mengeluarkan aroma bunga
Baca lebih lanjut di sini.

Selamat berkebun,

Edwin Dwianto - 08123254373, Online Nepenthes store

Rujukan:  Nepenthes gracilis, http://www.ncbi.nlm.nih.gov, Nectar gland, Nepenthes peristomebotany.org - nepenthes, Wiki - Nepenthes, BBC Nature

2 comments:

  1. terima kasih gan, sangat membantu para newbie yg pengen tahu cara kerja tanaman ini

    ReplyDelete
  2. keren gan, ane suka jebakan yg warna bibirnya terlihat nyala di mata serangga kalo malem kaya landasan helipad, begitu mendarat di tengahnya langsung nyemplung deh tanpa sempat nikmatin nektarnya hihihi..

    ReplyDelete